• Blogger Template Preview
  • Blogger Template Preview

Label: ,



Satu lagi novel karya Tere Liye yang akan difilmkan yakni berjudul "MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH" (MBDA).  Sebelumnya novel "HAFALAN SHOLAT DELISA" juga sudah difilmkan dan banyak yang terharu dengan ceritanya.

Moga Bunda disayang Allah menceritakan seorang anak yang bernama Melati yang mempunyai keterbatasan fisik.  Pada saat dilahirkan sebenarnya Melati sangat sempurna seperti bayi-bayi yang lainnya, sampai suatu saat pada saat Melati berumur 3 tahun, suatu kecelakaan kecil namun berdampak besar bagi kehidupan Melati dan keluarganya selanjutnya.  Melati kehilangan penglihatan dan pendengarannya. Ya dia menjadi gadis kecil yang buta dan tuli sekaligus bisu.  

Orang tua Melati tentu saja sangat terpukul mendengar saat dokter mengatakan Melati buta, tuli dan bisu.  Bagaimana tidak, Melati lahir setelah perjuangan pasangan suami istri itu selama belasan tahun.  Perjuangan yang bisa dikatakan perlu ketabahan dan kesabaran yang tinggi.  Dengan lahirnya Melati, sempurnalah kebahagiaan pasangan suami istri ini.  Namun kebahagiaan itu hanya sampai Melati umur 3 tahun, karena mereka harus menghadapi kenyataan bahwa Melati menjadi buta, tuli dan bisu.

Tiga tahun berlalu.  Melati menjadi gadis kecil yang temperamental.  Dia tidak suka bila ada yang menyentuhnya walaupun itu bundanya sendiri.  Dia akan langsung berteriak-teriak dan akan melemparkan benda-benda apa saja yang terjangkau oleh tangannya.  Sudah banyak dokter-dokter yang terkenal dari dalam dan luar negeri diundang untuk menyembuhkan penyakit Melati.  Namun semuanya sia-sia.  Sudah banyak doa-doa yang dilantunkan di tengah malam saat orang lain tertidur, namun ternyata Allah belum menunjukkan titik terangnya.

Di saat-saat keputusasaan mencapai batas terbawah,  bunda Melati mendengar tentang seorang pemuda yang dijuluki "bagaikan malaikat untuk anak-anak".  Pemuda yang sangat mencintai anak-anak, mendirikan beberapa Taman Bacaan supaya anak-anak bisa mengenal dunia dan mempunyai rasa optimis yang besar untuk masa depannya.  Ya, dialah Karang yang selalu peduli terhadap anak-anak jalanan.  Karang ingin anak-anak jalanan yang ditemuinya tidak mengalami apa yang pernah dia alami dulu.  Suatu dendam yang positif.

 Namun ada satu peristiwa besar yang mempengaruhi kehidupan Karang sekarang.  Peristiwa yang selalu muncul dimimpi-mimpi karang menjadi mimpi buruk yang rutin.  Dia merasa bersalah atas meninggalnya 18 anak-anak karena perahu yang ditunggangi bersama anak-anak itu terbalik karena cuaca yang buruk.  Walaupun pengadilan memutuskan Karang tidak bersalah, namun kejadian itu sangat memukul dirinya, bagaimana mungkin dia yang mencintai anak-anak, malah dia yang menyebabkan 18 anak-anak meninggal.

Karang menjadi seorang pemabuk,  kasar, sinis dan selalu mengurung diri di kamarnya sepanjang hari, kecuali tiap malam dia keluar untuk mabuk dan kembali lagi menjelang subuh.  Begitu terus yang dilakukan karang 3 tahun terakhir.  Sampai suatu hari datang bundanya Melati untuk meminta tolong kepada Karang untuk membantu putrinya.  Walaupun bundanya Melati agak kaget juga saat dia pertama kali bertemu Karang karena Karang tidak seperti yang diceritakan orang-orang.  Tapi ada kekuatan bundanya Melati bahwa pemuda ini bisa membantu Melati.  Awalnya Karang tidak peduli dan tidak mau menolong Melati.  Tapi suatu malam dia berubah pikiran dan bersedia membantu Melati.

Di sinilah cerita itu dimulai, bagaimana Karang harus mengajari Melati yang buta, tuli dan bisu supaya bisa mengenal dunianya.  Keterbatasan fisik bukan untuk disesali dan menyalahkan takdir Tuhan,  namun harus tetap disyukuri dan sebagai manusia harus tetap berusaha supaya kehidupan terus berlanjut dan tetap berkarya.

Sangat terharu membaca novel ini dan mengingatkan saya akan pentingnya bersyukur, bersyukur dan bersyukur.  Jika ada suatu ujian yang tidak nyaman, tidak seharusnya kita langsung putus asa dan men-judge Tuhan tidak adil.  Tidak boleh.  Lihatlah sekeliling kita selalu ada orang yang ujiannya lenih berat dari kita.

"Robb, jadikanlah hamba menjadi orang yang selalu bersyukur kepada-Mu.  Sungguh nikmatMu sangat banyak.  Robb, maafkanlah hamba yang selama ini selalu mengeluh dan mengeluh.  Jadikanlah hamba menjadi orang-orang yang sabar."


read more "Moga Bunda disayang Allah"

Label: ,


Materi ini saya dapat dari hasil mendengarkan radio MQ FM.  Semoga bermanfaat.

Waktu di dunia akan berjalan terus.  Orang-orang yang menyadari bahwa waktu kehidupan di dunia hanya sebentar, mereka pasti akan menggunakan waktunya dengan sebaik mungkin dengan sesuatu amalan yang akan membawanya ke jalan kebenaran.  Namun kenyataannya di jaman sekarang ini banyak sekali orang-orang yang lalai dengan waktu ini.  Padahal cepat atau lambat mereka akan kembali kepada Sang Pencipta.  Mereka mengisi waktunya dengan sesuatu yang tidak membawanya kepada kebahagiaan di akhirat kelak.  Padahal waktu di dunia sifatnya hanya sementara.  Merekalah pencuri-pencuri waktu.  Siapa sajakah mereka?

1.  Orang yang panjang angan-angan
Panjang angan-angan di sini mempunyai makna yang sama dengan mengkhayal sesuatu yang sama sekali tidak bermanfaat dan yang tidak mungkin terjadi.  Misalnya seorang ibu yang sudah tua, dia sering mengkhayalkan andaikan dia bisa kembali menjadi muda, dia akan begini dan begini . . .
Kalau memikirkan untuk masa depan, akan begini atau begitu, itu bisa disebut dengan cita-cita.  Tentu saja kalau memikirkan tentang masa depan kita harus selalu melibatkan Allah.

2.  Memikirkan aib orang lain
Jika kita sibuk dengan memikirkan aib orang lain, hal itu akan sangat merugikan waktu kita.  Seharusnya kita sibuk memikirkan aib diri kita sendiri untuk dimintai tobatnya kepada Allah.

3.  Berghibah
Selain sibuk memikirkan orang lain, kemudian malah menceritakan aib orang lain kepada yang lainnya itu adalah sebuah dosa yang merugikan kita.  Jangan beranggapan bahwa bergibah itu terjadi jika dalam bentuk obrolan dengan teman atau tetangga kita, tapi ghibah itu bisa terjadi saat kita sedang di rumah sendirian dan hanya ditemani oleh televisi.  Kita nonton infotainment, itu adalah ghibah.  Maka waspadalah . . . waspadalah  . . .

4.  Tidur yang berlebihan
Sangatlah rugi seseorang jika waktu tidurnya terlalu lama.  Allah telah mengatur waktu kita dalam surat Annur 30:23 bahwa siang hari dipakai untuk berikhtiar dan malam hari untuk istirahat.  Bagaimana caranya supaya tidur kita tidak berlebihan? salah satu caranya adalah dengan cara makan tidak terlalu kenyang.

5.  Larut dalam kesedihan
Dalam kehidupan di dunia kebahagiaan dan kesedihan akan datang silih berganti.  Jika kita sedang ditimpa suatu kesedihan, janganlah kesedihan itu menyebabkan kita menghabiskan waktu kita hanya untuk meratapi kesedihan itu.  Sedih itu hal yang manusiawi, tapi jangan sampai berlarut-larut dalam kesedihan.  Contohlah Siti Hajar pada saat dia harus hidup sendiri dengan bayi Ismail tanpa ditemani oleh suami tercinta yaitu Ibrahim.  Adakah Siti Hajar bersedih? iya beliau sedih, sebagai manusia dia tetap sedih, tapi sedihnya tidak berlarut-larut.  Segera ia kembalikan semuanya kepada Allah,  dan ia yakin pertolongan Allah akan datang.  Lalu setelah yakin dengan pertolongan Allah, lantas diam hanya menunggu, tapi dia bergerak mencari karunia Allah itu.

6.  Terlena dengan musik dan lagu
Hati-hatilah dengan musik dan lagu, apalagi lagu-lagu cengeng dan lebay.  Itu akan mencuri waktu kita yang seharusnya bisa dipakai dengan sesuatu yang lebih berguna.

Mudah-mudahan materi ini mengingatkan saya akan waktu.
read more "Pencuri Waktu"