Beberapa waktu yang lalu, saya diundang oleh seorang teman dalam rangka syukuran kehamilan bulan ke empat.  Saya datang tepat waktu.  Di sana sudah ada beberapa orang yang telah datang.  Tidak menunggu lama, akhirnya semua undangan sudah datang dan acara syukuran pun segera di mulai.

Acara ini dipimpin oleh seorang ustadzah yang ternyata beliau adalah teman saya sewaktu SD.  Saya sangat senang sekaligus bangga karena beliau menjadi seorang guru TK sekaligus ustadzah.  Di acara ini beliau menyampaikan beberapa pesan dalam tausiahnya dan juga memperlihatkan satu video yang tentang bayi yang masih dalam kandungan ketika dibacakan ayat-ayat suci alquran, bayi itu kemudian merubah posisinya menjadi bersujud.  Subhanalloh . . . Allahu Akbar!

Saat video tersebut dimulai, melihat bayi dalam rahim via USG bergerak-gerak, entah kenapa hati saya langsung bergetar, ada rasa takjub yang begitu besar.  Takjub akan kekuasaan Allah SWT. Bayi itu terus bergerak aktif sampai suatu ketika dibacakanlah ayat suci alquran, bayi itu terlihat merubah posisinya dan gerakannya pun menjadi tenang.  Lama-lama bayi itupun sempurna dengan posisi sujudnya.  Saya benar-benar takjub dibuatnya.  Entah kenapa ada juga rasa sedih yang sangat dalam, karena melihat video ini saya jadi teringat ketiga anak saya yang sudah tiada.  Syahlan, Iqbal dan Hasna . . . 

Sebisa-bisanya saya menahan air mata ini keluar.  Saya malu kalau sampai air mata saya keluar, saya jadi memperlihatkan kesedihan kepada ibu-ibu yang hadir pada saat itu, juga jadi enggak enak nantinya sama tuan rumah.

Untunglah video ini gak begitu lama durasinya . . . jadi saya bisa menguasai lagi emosi jiwa saya. Menjadi tenang lagi . . . Alhamdulillah . . .

Pulang dari acara syukuran itu, saya kembali merenung . . . betapa seorang bayi mungil memperlihatkan ketaatannya kepada Allah, tapi kenapa setelah seorang bayi dilahirkan dan sudah menjadi seorang yang dewasa, akalnya tidak dipergunakan lagi.  Banyak orang yang tidak lagi taat kepada Tuhan yang menciptakannya.  Berbuat sewenang-wenang, korupsi dan berbagai tindak kejahatan lainnya.  Mereka seharusnya kembali merenung dari apa mereka diciptakan? Seharusnya mereka juga berfikir bahwa suatu saat mereka pasti akan dikembalikan kepada yang pertama menciptakannya.

Ya Robb . . . jadikanlah hati-hati kami condong kepada kebaikan, taat kepada ajaranMu dan Rasul-Mu dan jadikanlah kami orang-orang yang mendapat perlindungan-Mu di yaumil akhir nanti.  Amin Ya Robbal'alamiiinnn . . .